Sabtu, 30 November 2013

Kemiskinan Menggurita, Rakyat Butuh Solusi

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
Akhir-akhir ini fenomena mengakhiri hidup secara tragis tengah menjamur di tengah-tengah masyarakat yang sedang dibelit kemiskinan.

Sebagai contoh seorang tukang bakso di kawasan Ciracas, Jakarta Timur pada awal Juli. Diduga karena tidak tahan menghadapi himpitan ekonomi, ia kemudian mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Kemudian kasus serupa yang terjadi masih pada awal Juli juga menimpa seorang ibu yang bernama Markiah dengan membawa anaknya yang masih berumur tiga tahun melompat dari sebuah jembatan di Pulo Empang kota Bogor.

Kasus tersebut mengindikasikan bahwa banyak orang yang pada akhirnya memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya agar terlepas dari beban hidup yang kian hari kian sulit.

Himpitan ekonomi selalu menjadi salah satu faktor yang paling mendominasi yang menyebabkan orang melakukan bunuh diri, bahkan sampai membunuh sanak keluarganya yang menjadi tanggungannya.

Di samping sebagai pemicu orang melakukan bunuh diri, juga sebagai biang ketidakharmonisan keluarga, kriminalitas dan masalah sosial lainnya seperti pelacuran, pencopetan, perampasan dan sebagainya. Upaya pemerintah dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan memang sedang dilakukan.


Namun, program pengentasan kemiskinan yang dibuat pemerintah selama ini telah salah sasaran sebagaimana yang dinyatakan oleh Ekonom Indef, Enny Sri Hartati. Bahkan hanya menyentuh masyarakat menengah ke atas, bukan menengah ke bawah


Artikel : http://news.detik.com/read/2012/07/22/113938/1971531/471/kemiskinan-menggurita-rakyat-butuh-solusi


Solusi :
untuk itu kiranya pemerintah perlu membuat ketegasan dan kebijakan yang lebih membumi dalam rangka menyelesaikan masalah kemiskinan ini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan diantaranya adalah :
menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di indonesia.
Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia, sehingga setiap masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka kesehatan masyarakat.
Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
Menggalakkan program zakat. Di indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
• Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
• Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
• Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
• Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
• Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.
Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
• Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus

• Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar