Pelapisan
Sosial dan Kesamaan Drajat
Harapan hidup bagi perempuan usia 50 tahun sudah membaik. Namun, kesenjangan yang tumbuh di antara negara kaya dan miskin bisa memperburuk penyakit jantung dan kanker yang tidak terdeteksi dan tidak mendapat pengobatan.
Dikutip dari Reuters, Selasa (3/9/2013), keterangan tersebut diberikan oleh World Health Organization (WHO). Sebuah studi yang dilakukan WHO menganalisis penyebab kematian wanita usia lanjut.
WHO menemukan bahwa di negara-negara kaya, kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) sudah turun drastis dalam beberapa dekade terakhir, terutama penyakit seperti kanker payudara, usus besar, perut, dan leher rahim.
Sementara itu, di negara berpenghasilan rendah dan menengah, wanita usia 50 tahun ke atas juga hidup lebih lama. Namun, penyakit kronis termasuk diabetes bisa membunuh mereka di usia yang lebih dini dari rekan-rekannya, demikian dilaporkan WHO.
Studi WHO tersebut mengakatan bahwa kesenjangan harapan hidup antara perempuan di negara-negara kaya dan miskin masih berkembang. Di WHO, masalah kesehatan perempuan juga masih jadi isu bulanan.
"Ada kesenjangan harapan hidup yang sama bagi pria usia 50 tahun ke atas di negara-negara kaya dan negara berpenghasilan rendah. Tapi di beberapa bagian dunia, kesenjangan ini lebih luas," kata pejabat WHO.
"Lebih banyak perempuan bisa berharap untuk hidup lebih lama dan tidak hanya bertahan hidup pasca melahirkan dan mengurus anak balitanya. Tapi, apa yang kita temukan menunjukkan perbaikan lebih banyak terjadi pada negara kaya dibanding negara miskin sehingga kesenjangan di antara keduanya meningkat," kata Dr John Beard, direktur WHO's department of ageing and life course di markas besar WHO
artikel :
http://health.detik.com/read/2013/09/03/141040/2348003/763/kesenjangan-harapan-hidup-wanita-di-negara-kaya-dan-miskin-kian-lebar
solusi:
Masyarakat Indonesia harus lebih bijaksana lagi dalam menyikapi perbedaan, tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang tidak jelas. Tidak dengan mudah terhanyut dalam buaian oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Saling percaya dan yang paling penting mau menghargai satu sama lain. Bersikap simpati dan berusaha untuk berempati. Jika saja kita dapat memahami apa itu perbedaan, mencari jalan untuk mengatasi itu, bentrokan maupun konflik antar warga niscaya bisa dapat diredam. Ingat semboyan bangsa ini, Bhineka Tunggal Ika!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar